Cara Membuka Pelajaran yang Benar

Diposting pada
Cara Membuka Pelajaran yang Benar
Cara Membuka Pelajaran yang Benar

Membicarakan dunia pendidikan seakan tak berujung. Betapa tidak, dari masalah tenaga pendidik saja harus banyak tahu tentang berbagai macam Media Pembelajaran. Belum lagi tentang cara membuka pelajaran yang benar.

Bahkan sistematis mengajar dari proses mulai sampai selesai harus ada teori yang terprogram baik dari kurikulim pendidikan, sekolah, bahkan tidak sedikit dari ide guru itu sendiri.

Membuka pelajaran sepertinya hal  biasa saja,  akan tetapi pada dasarnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan pembelajaran pada peserta didik dalam satu kelas.

Hal tersebut terjadi karena pada awal kegiatan pembelajaran merupakan tahap dimana siswa mulai mengenal, mulai merangkai fikiran, akan menganalisa pengalaman  baru berupa kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung.

Pada dasarnya

Ketika  kegiatan awal pembelajaran sudah mampu menfokuskan  perhatian peserta didik, maka peserta didik akan lebih bersemangat lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Mereka juga akan menemukan ide dan gagasan baru pada materi yang akan diterimanya. Apalagi jika di tahap awal pembelajaran diselingi dengan aspek-aspek motivasi yang akan menggairahkan siswa untuk memahami materi yang akan berlangsung.

Akan  tetapi dewasa ini, banyak sekali kita temukan para pendidik yang mengabaikan tahap awal pembelajaran. Yang  lebih memprihatinkan lagi, banyak guru yang menskip dan langsung pada inti materi pembelajaran. Hal ini  yang sangatlah salah dan seharusnya tidak dilakukan.

Karena  peserta didik akan merasakan ketegangan dan mereka belum siap untuk  menginput ilmu yang ditransfer oleh  guru.

Jika Anda sudah menguasai cara membuka pelajaran yang benar,

maka hindarilah pada masalah yang diatas tadi, mulailah dengan metode pembelajaran yang benar. Melihat kondisi tersebut, sudah seharusnya semua guru tidak menyodorkan materi kepada anak didiknya secara langsung.

Ada  baiknya jika siswa diberikan kegiatan awal yang sekiranya mampu memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan proses pembelajaran. Adapun yang tepat cara membuka pelajaran yang benar bisa dianalisa pada ulasan berikut:

  1. Menarik perhatian peserta didik. Beberapa cara yang digunakan oleh guru untuk menarik perhatian siswa antara lain dengan variasi alat bantu peraga. Penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi akan sangat mudah menarik perhatian siswa.
Cara membuka pelajaran yang benar
Cara membuka pelajaran yang benar
  1. Membangkitkan motivasi peserta didik. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menunjukan kehangatan dan antusiasme, menimbulkan rasa  ingin tahu (coriosity, mengemukakan ide-ide yang menantang (Challenge) dan memperhatikan minat (interest) peserta didik.
  2. Memberi acuan. Yaitu, dengan memberikan ilustrasi kepada peserta didik mengenai yang akan dipelajari dengan mengemukakan secara spesifik dan singkat. Antara lain: mengemukakan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar.
  3. Melakukan apersepsi (apperception). Maksudnya, menghubungkan antara kompetensi yang dahulu dengan yang akan dipelajari. Apersepsi ini sangat penting digunakan pada saat seorang guru ingin memulai pembelajaran.

Apersepsi dapat dilakukan antara lain dengan cara menjelaskan kaitan antara pengetahuan yang dimiliki peserta didik, kemudian membandingkan atau mempertentangkan antara pengetahuan yang telah diketahui peserta didik dengan konsep atau kompetensi baru yang akan dipelajari. Ada beberapa hal agar proses awal pembelajaran berlangsung dengan yaitu;

1.   Berikan Motivasi Materi Ajar yang Sudah Lewat

Untuk  membuka pelajaran, seperti yang dimuat dalam buku terbitan Dirjen Dikti Depdiknas pada tahun 200. Tentang usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam KBM yaitu, menciptakan suasana awal proses belajar agar para siswa konsisten pada materi.

Sehingga, usaha tersebut akan memberikan respon positif  pada  kegiatan mengajar. Semua ini bertujuan untuk menciptakan agar murid siap mental dan menimbulkan perhatian siswa.

Oleh karena peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran terdiri dari beragam etnis, tradisi, bahasa dan budaya sehingga guru harus mampu menciptakan suasana proses belajar yang toleran dan harmonis. Karena dengan toleran dan harmonis akan mudah terciptanya motivasi belajar.

Dari motivasi belajar itulah peserta didik akan mudah mendefinisikan pengalamannya yang baru.

Langkah-langkah diatas mudah-mudahan memberikan motivasi kepada para peserta didik untuk mendapatkan/menguasai materi tersebut. Hubungkan materi dengan kehidupan peserta didik agar bisa lebih termotivasi dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran anda.

Dalam setiap kegiatan pembelajaran, pastilah ada tujuan-tujuan tertentu, tidak terkecuali dalam membuka pembelajaran. Beberapa  tujuan kegiatan untuk membuka pembelajaran anatara lain:

  1. Melakukan apersepsi, yaitu menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dipelajari. (Suwarna, 2013:211)
  2. Memberikan gambaran mengenai metode atau pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
  3. Memusatkan perhatian dan menumbuhkan motivasi peserta didik terhadap tugas-tugas yang akan dilakukan.
  4. Memberikan cakupan informasi materi yang akan dipelajari dan ketentuan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.

 Appersepsi (15 menit) 

  • Memberi salam, menyapa kemudian mengabsen siswa 
  • mengecek kesiapan siswa dalam menghadapi proses belajar (classroom management)
  • Menampilkan  kalimat motivasi: “barang siapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin maka itu adalah selangkah menuju sukses”

Ini hanya satu contoh membuka pelajaran dengan sebuah kata, masih banyak cara untuk membuka kegiatan belajar agar lebih menarik dan tidak membosankan.

  • Seluruh siswa diminta untuk merenungi sejenak kalimat tersebut dan  menuliskan makna yang tersirat didalamnya. 
  • Suruh semua siswa menyampaikan tulisan hasil pemikiran dan gagasannya untuk didengarkan oleh siswa lain.
  • Kemudian guru menampilkan indikator dan inti tujuan belajar

Untuk membahas seputar appersepsi , mungkin  bisa menjadi informasi tambahan buat para guru.

Appersepsi adalah kegiatan awal pembelajaran dimana guru memberikan masukan sebagai motivasi sebelum masuk ke materi inti  belajar.

Dalam  pertemuan tersebut tampilkan sebuah kalimat motivasi dari cerita, dan siswa diminta untuk berfikir dan menemukan sendiri makna yang terkandung dalam cerita tersebut. Setiap siswa tentunya akan mendapatkan arti berbeda, dan itu haruslah kita hargai.

Prinsip Membuka Pembelajaran

Dibawah ini merukan prinsip-prinsip yang ada dalam kegiatan membuka pembelajaran menurut Marno; 2010 (dalam, Ria: 2014), prinsip-prinsip penerapan membuka dan menutup pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip Bermakna. Menggunakan prinsip bermakna yaitu mempunyai nilai tujuan dalam penggunaan keterampilan membuka pembelajaran.

Artinya cara guru dalam memilih dan menerapkan membuka pelajaran mempunyai nilai yang tepat bagi siswa dalam mengkondisikan kesiapan dan ketertarikan siswa.

  1. Kontinyu atau berkesinambungan. Maksudnya, terhubungnya antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan. Oleh karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan dari segi materi harus ada relevansinya.
  2. Antusiasme dan kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan. Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dari guru dan hasil ini akan berpengaruh pada motivasi yang tinggi pada peserta didik.

Baca Juga:
1 RPP 1 Lembar Tematik SD/MI
2 RPP 1 Lembar IPA SMP/MTs
3 RPP 1 Lembar Fisika SMA/MA 

1 Materi PJOK PowerPoint SD MI
2 Materi PJOK PowerPoint SMP

Fleksibel atau penggunaan secara piawai. Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak terputus-putus (gagap) atau lancar.

2. Menggunakan Gaya Mengajar yang Bervariatif.

Bagian terpenting pada awal pertemuan pembelajaran adalah membuat suasana kelas menjadi ajang kompetisi penggalian ilmu.

Misalnya  Anda memberikan pertanyaan yang berhubungan antara materi dengan perilaku peserta didik di rumah.

Kita ambil contoh Pelajaran PJOK pada tema ( 1 ) Selamatkan Makhluk Hidup, Mungkin Anda bisa bertanya tentang siapa yang punya binatang peliharaan, kalau punya apa nama binatang itu, apa makanannya, bagaimana sifat-sifatnya, dan seterusnya. Memang, tidak ada jaminan untuk membuat siswa tertarik terhadap konsep kita.

Tetapi, coba anda bayangkan seandainya teman Anda bertanya sesuatu yang sudah Anda miliki, bisa pertanyaan tentang sifat-sifat binatang ternak, kendaraan, atau akan join dengan usaha Anda, tentu Anda akan  menyampaikan dengat semangat.

Demikian juga dengan peserta didik akan timbul semangat apabila menjawab pertanyaan dengan sesuatu yang sudah dia ketahui dan dimiliki.

Memang sangat dibutuhkan kreatifitas guru yang tinggi dalam merangkai kata dan penyampaian. Kita mencoba untuk menyampaikan sesuatu bentuk pembukaan materi yang memicu siswa untuk aktif dan percaya diri.

Dalam prakteknya guru bisa memberikan beberapa pertanyaan menantang yang ada hubungannya dengan kehidupan peserta didik di lingkungannya.
Pertanyaan terhadap kehidupan sehari-hari sangat baik untuk memotifasi peserta didik Anda untuk memaksimalkan kemampuannya dalam berfikir. Jelas ini adalah sesuatu yang baik, karena peserta didik akan secara cepat memfamiliarkan fikiran mereka terhadap konsep baru yang akan Anda berikan.

 3. Sampaikan Capaian Kompetensi

Kegiatan membuka pembelajaran (Menurut Brown (1991: 98) dalam: Suwarna, 2013:211)  didefinisikan sebagai alat atau proses memasukkan peserta didik ke dalam keadaan penuh perhatian untuk belajar.

Sementara  (Syaefudin, 2009), keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan kondisi murid agar minat dan perhatiannya fokus pada materi.

Nah, dapat disimpulkan bahwa, keterampilan membuka proses belajar adalah semua kegiatan yang diciptakan oleh guru dalam mempersiapkan peserta didiknya untuk mengikuti kegiatan belajar.

Sekalipun Anda seorang guru kategori sebagai penyampaian sumber pokok, alangkah baiknya ketika Anda akan memulai kegiatan belajar mengajar dikelas, adalah menginformasikan kepada peserta didik tentang tujuan serta kompetensi yang akan dicapai.

Dengan adanya penyampaian hal-hal tersebut di awal, diharapkan siswa akan tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dan mereka capai. Dan hal tersebut bisa terealisasikan manakala para siswa terarah dan tetap fokus pada tujuan yang sudah Anda persiapkan

Jadi paradigma metode ceramah dalam proses kegiatan  belajar yang berlangsung didalam kelas. Mulai  saat ini sudah sangat dikurangi. Alasannya  siswa  tidak tertarik untuk  aktif melakukan kegiatan belajar hanya mendengarkan saja.

Hal ini dimaksudkan  agar menyampaikan materi di kelas, sebaiknya ganti dengan cara mengajak siswa belajar di luar kelas, membuat kelompok, diskusi antar siswa, tanya jawab, atau metode yang lain.

Dalam setiap pertemuannya, guru harus memberikan dan menciptakan nuansa yang kompetitif. Suasana yang hangat bisa diciptakan jika guru mampu memberikan kesan menarik di pertemuannya.

Guru dapat memberikan motivasi dengan mengajak bernyanyi bersama, bertanya tentang kegiatan yang berkaitan dengan materi pada awal pembelajaran dan seterusnya.

Proses kegiatan pembukaan tidaklah harus sama dengan kegiatan pada hari-hari lalu. Akan, dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan materi yang akan diberikan.

Sebagai pemicu untuk Anda sebagai guru, kemajuan teknologi dan jaman dapat mempengaruhi model dan metode guru dalam kegiatan ini. Dan guru dituntut untuk berinovasi dalam mengembangkan aktivitas pembelajrannya.

Contoh :

guru IPA yang hendak menerangkan Tentang Kebersihan Lingkungan,  sebaiknya membawa alat bantu seperti gambar alam, gambar perkampungan yang sangat bersih dan indah, dan lain-lain.

Ini akan memudahkan dalam memahami topik materi bagi siswa.

Hal ini penting dilakukan agar siswa memiliki pandangan mengenai materi. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran.

Sampai sejauh mana siswa  berkompetensi mencapai pembelajaran yang sedang berlangsung

Disamping itu, siswa akan mampu menerima materi dengan baik. Inilah yang  mempermudah bagi siswa dalam memetakan materi. Mereka akan mampu mencerna materi sesuai dengan kemampuannya.

Dengan cara membuka pelajaran yang benar, secara reflek, siswa akan menghubungkan peristiwa-peristiwa yang pernah mereka alami dan informasi yang mereka peroleh sebelumnya. Ini dibenarkan dengan adanya penelitian oleh Ria: 2014,

Kesimpulan

Dalam prinsip memulai pelajaran dapat dijabarkan bahwa sesuatu yang disampaikan oleh guru haruslah bermakna. Sehingga para siswa dapat memahami dan mengingat dengan mudah.

Kebermakna sesuatu tetaplah membutuhkan waktu bagi siswa untuk  memahaminya, sehingga guru harus memberikannya secara bertahap dan kontinyu.

Selain itu , pemberian materi yang berkelanjutan akan membuka wawasan siswa dari informasi didekatnya.

Anda punya Ide?

Tinggalkan Balasan