Guru dan Sastrawan Muda Dari Lampung

Diposting pada

guru dan sastrawan muda dari lampungAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puisi merupakan salah satu bagian dari seni yang dapat memberikan motivasi, hiburan, kebanggaan dan kebahagiaan pada manusia. Karena didalamnya juga ada nilai-nilai kebangsaan. Dan berikut ini admin memposting beberapa puisi seorang guru dan sastrawan muda dari lampung sebagai penulis aslinya.
Puisi-puisi di bawah ini adalah karya seorang guru SD / MI yang memang benar-benar berbakat dan berkarakter. Beberapa ajang kompetisi pun banyak yang diikuti. Dan tidak sedikit pula kemenangan yang diraihnya.

Perkembangan Sastra Muda di tanah air

Pandangan seseorang tentang sastra puisi di zaman dahulu sangatlah berbeda dengan zaman sekarang. Akibat dari era globalisasi dan perkembangan kemajuan zaman, banyak menumbuhkan keterbukaan informasi. Maka menjadikan remaja masa sekarang sanggup menjadikan sastra menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Sekaligus juga menjadikan mereka cinta pada bangsanya sendiri.

Nah dengan demikian, remaja yang mencintai sastra merupakan aset budaya bangsa yang sangat luar biasa bagi Indonesia. Salah satu contohnya guru dan sastrawan muda dari lampung ini. Karena mereka dapat memberikan kontribusi dan motivasi yang sangat baik. Menjadi dambaan dan kebanggaan bagi perkembangan sastra Indonesia.
Banyaknya remaja yang antusias dan berusaha keras, sebagai upaya pengembangan kompetensi untuk menjadi jati diri mereka. Dan sastra merupakan salah satu pilihan diantara motivasi yang ada. Bagaimana dengan Anda?
Sampai saat ini, budayawan / seniman sastra di Indonesia berkembang / melaju begitu cepat. Terutama sastra dikalangan remaja. Tentu ini menjadi kebanggaan bangsa kita. Penulis muda yang berkarya bermunculan di tanah air.

Berikut Penulis Sastra di Indonesia

1. Adi Taufik, S.Pd (Ridho An-Nidzar), Lampung – Lampung Utara
2. D. Iskandar (Aksara Jingga), Jakarta – Tangerang
3. Herni S. (Herni S.) Jawa Timur – Blitar
4. Panji B Pra (King Java) Jakarta – Bekasi
5. Muhammad Ridwan Karim, (Ahmad Ridwan Wanderer) Sulawesi – Kendari
6. Nur Umi (Noer Noer) Dari Riau – Riau
7. Fitri Indar Parawansa (Fitri Indar Parawansa) Dari Bandung – Kota Bandung

Baca juga:

Cara Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme pada Anak

8. Eka Fitriani (Eka Fitriani) Dari Jawa Timur – Banyuwangi
9. Shazty Defatha (Shazty Defatha) Dari Jawa Timur – Blitar
10. Gina Wati (Gina Utomo) Dari Jawa Timur – Magelang
11. Diaz (diaz) jawa tengah
12. Ratnawati (ratna) kalimantan- pontianak
13. N. Ika hertika widyaningsih, S.Pd (ika hertika) jawa barat – tasikmalaya
14. Jaelani (jaelani) jawa barat – tangerang

Dan masih banyak lagi para penulis dan pencipta puisi lainnya. Tidak mungkin admin akan menyebutkan secara keseluruhan.

Di bawah ini admin menerbitkan sebuah puisi karya Adi Taufik, S.Pd (Ridho An-Nidzar), salah satu guru sastrawan muda dari lampung melalui blog / website dewanguru.com. Dalam penerbitan ini tentunya sepengetahuan dan atas izin dari pemilik / penciptanya.

Puisi Karya Seorang Guru dan Sastrawan 

Popularitas yang diperoleh para penulis ini sanggup mengilhami generasi remaja bangsa Indonesia untuk berkopetensi di dunia sastra. Karena, dengan sastra, maka para generasi juga memperoleh pengalaman kehidupan yang lebih bermakna.

Melalui sastra, remaja dapat menemukan pengalaman hidup berkebangsaan.
Melalui sastra, remaja dapat menemukan pengalaman hidup cinta tanah air.

Dan masih banyak runtutan kata kebanggaan untuk para sastra negeri ini.

Berikut salah satu puisi karya Adi Taufik S.Pd

Sastra Puisi
Guru dan Sastrawan dari Lampung

Sebab sastra mampu menciptakan peradaban remaja lebih terarah dan membawa prinsip sosial manusia yang patriotisme dan nasionalisme.

Baca Juga:
Pentingnya Sosok Guru Mempertahankan Seni Budaya Bangsa

Oleh karena itu, remaja yang menjadikan sastra sebagai gaya hidup dan kebanggaannya patut mendapatkan penghargaan yang setinggi-tinginya..

Melalui sastra, semoga generasi kita tumbuh yang mengedepankan nasionalisme dan patriotisme pada bangsa. Amiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tinggalkan Balasan