Dewanguru.com. Ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui beberapa penyebab menurunnya patriotisme dan nasionalisme dikalangan anak didik. Karena untuk mengetahui perkembangan cara menumbuhkan nasionalisme pada anak akan kita uraikan nanti.
Faktor Internal
Reformasi, adalah pemerintahan yang jauh dari harapan para anak bangsa, sehingga membuat kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Lihat saja, korupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara. Semuanya membuat para siswa dan pemuda enggan untuk memperhatikan pemerintahan. Apalagi jika ditambah beberapa hal berikut:
- Tidak tercerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme pada gaya hidup keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga anak meniru perilaku tersebut.
- Timbulnya frustasi di kalangan anak dan hilangnya optimisme karena demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun. Maraknya unjuk rasa, kerusuhan, berbagai macam hoak, sehingga tumbuh sikap malas, egois dan emosional dan seterusnya.
- Munculnya budaya yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lain, sehingga membuat anak lebih mengagungkan daerah atau suku daripada persatuan bangsa.
Faktor Eksternal
Lajunya arus globalisasi berimbas pada moral pemuda. kita lihat para pemudi lebih memilih memakai pakaian rok mini yang mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai baju sopan yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda dikuasai oleh narkoba dan minuman keras, sehingga merusak martabat bangsa Indonesia
Munculnya paham liberalisme dari Negara barat yang berdampak pada kehidupan bangsa. Anak cenderung bersikap individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tanpa memperhatikan keadaan sekeliling dan bersikap acuh pada pemerintahan.
Kembali pada ulasan utama yaitu 10 cara menumbuhkan nasionalisme pada anak
1. Menanamkan cinta budaya tradisional
Kenyataan yang sebenarnya, permainan tradisional adalah merupakan media pembelajaran. Sangat baik untuk melatih fisik dan mental pada anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifi, tangkas, jiwa kepemimpinan, cerdas, dan wawasannya lebih leluasa melalui permainan tradisional.
Berbeda dengan permainan teknologi tinggi, anak tidak terangsang ketangkasannya. Sedangkan permainan tradisional banyak memberikan pembelajaran bagi anak-anak sehingga mampu membentuk pribadi yang kreatif.
Karena permainan tradisional mengajarkan anak-anak untuk patuh pada aturan (hukum), dan selalu menjalin hubungan baik dengan sesama teman. Karena untuk bermain, butuh satu atau beberapa anak yang bisa dijadikan partner maupun lawannya.
Kehadiran gadget bisa membuat anak ketagihan dan malas untuk keluar rumah. Cobalah kurangi dengan mengajaknya bermain permainan tradisional seperti main gasing dari kayu, gobak sodor, bentik, engklek, kelerang bola bekel, congklak, gacik, lompat tali dan lain-lain. Semua permainan ini dapat menumbuhkan jiwa sportivitas dan juga kerjasama.
2. Tumbuhnya Nasionslisme dengan memberikan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganeraan (PKn) mengajarkan anak tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, patuh terhadap peraturan negara dan juga untuk menumbuhkan semangat patriotisme.
Agar cara menumbuhkan patriotisme dan nasionalisme pada anak dapat berhasil, tanamkan pembelajaran tentang kewarganegaraan
Pancasila adalah dasar negara bangsa indonesia, ideologi, sebagai falsafah, dan pemersatu bangsa. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa indonesia yang majemuk.
Karena begitu besar pengaruh pancasila terhadap bangsa dan negara indonesia, maka perlu ditanamkan dalam jiwa anak didik.
Menanamkan nilai-nilai moral anak bisa dilakukan lewat story telling (dongeng). Kegiatan ini dapat dilakukan oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah.
3. Memberikan arahan bahwa indonesia adalah negara yang kuat, besar dan kaya
Sejak usia dini perlu di tanamkan pada anak bahwa setiap warga negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan membangun negara Indonesia tercinta yang penuh dengan kekayaan tanpa membedakan status, golongan atau jabatan.
Mengajarkan kepada siswa untuk menghormati simbol-simbol negara seperti bendera merah putih, lambang burung garuda, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lain-lain.
4. Refleksi / melihat sejarah dapat menumbuhkan
nasionalisme
Salah satu ciri Jiwa Nasionalisme Pada Generasi adalah melakukan napak tilas (semacam pengamatan) sejarah dengan ke tempat-tempat bersejarah perjuangan para pembela bangsa.
Hasil pengamatan dari Mary Ellen Munley adalah: anak yang mengunjungi museum lebih mudah mempelajari hal-hal seperti sejarah dan biologi, sebagian mereka dapat melihat dan menyentuh langsung obyek yang ada di dalamnya.
Bisa juga dengan mempelajari sejarah melalui buku-buku perjuangan bangsa indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan atau melalui pemutaran film dokumenter yang memperlihatkan betapa gigihnya pejuang bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan.
Mendengar cerita-cerita rakyat dari Indonesia, seperti kisah danau toba, Tangkuban Perahu, pendiri candi borobudur, Rara Jonggrang dan lain-lain.
Menurut Times of India, mendongeng untuk anak banyak manfaatnya. Diantaranya, melatih tingkat imajinasi, kreativitas, hingga kemampuan komunikasi dalam jangka panjang.
Beberapa produk film sejarah pahlawan Indonesia juga sebenarnya sangat baik. Ajak anak-anak untuk menonton film sejarah ataupun edukasi. Misalnya saja, ada film RA Kartini, Ir Soekarno yang menceritakan jasa pahlawan nasional, yang menyemangati belajar anak untuk semakin berprestasi.
5. Memberikan kegiatan upacara bendera
Sebagian siswa belum memahami betul makna dari pelaksanaan upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin. Kegiatan upacara bendera sebaiknya diberikan arti dan tujuan dilakukannya upacara bendera. Sehingga jiwa nasionalisme siswa tumbuh semakin besar.
Kegiatan lain adalah memperingati hari-hari besar nasional.
Tanamkan kepada anak sejak dini agar rasa cinta terhadap tanah air tertanam dan dapat menghargai bangsa dan negaranya.
Misalnya dengan upacara bendera setiap hari Senin yang di lakukuan di sekolah, menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan membaca Pancasila dengan semangat.
Menciptakan kedamaian bangsa adalah merupakan upaya menumbuhkan patriotisme dan nasionalisme serta perwujudan rasa cinta tanah air.
Kegiatan seperi ini bisa diarahkan pada perkembangan perilaku maupun kemampuan dasar. Pada aspek perilaku, dapat ditanamkan untuk menghargai dan mencintai Bendera Merah Putih, merawat dan menyimpan dengan baik.
6. Memperkenalkan keragaman budaya bangsa
Memberikan pengetahuan akan aneka ragam budaya bangsa serta kekayaan sumber daya alam akan membuat generasi akan merasa beruntung telah dilahirkan di negri indonesia. Sehingga muncul jiwa nasionalisme untuk menjaga persatuan kesatuan tanah airnya.
Memperkenalkan keberagaman kebudayaan bangsa, mulai dari lagu, tarian daerah hingga permainan tradisional.
Selain itu bisa dengan kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa dengan menunjukkan miniatur candi dan menceritakannya, , mengenakan pakaian adat di hari Kartini, gambar rumah dan pakaian adat, mengunjungi museum terdekat, atau bermain peran kepahlawanan.
7. Mengajarkan untuk mencintai dan menjaga lingkungan
Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan sangat perlu. Pencintaan alam indonesia yang luas dan sangat indah ini, bisa dijadikan sebagai wawasan awal bagi anak-anak.
Mereka akan menyadari peranannya dalam menjaga lingkungan juga sebagai fondasi yang kuat untuk memberikan pemahaman yang ideal. Kesadaran yang terbangun sejak dini akan membekas bagi mereka.
8. Mencontohkan sikap mandiri dan mencintai produk dalam negeri
Di era globalisasi ini banyak anak yang sudah mulai kehilangan identitas budayanya sendiri. Anak-anak cenderung lebih suka kebarat-baratan, orang tua pun lebih suka mengajak anaknya makan di restoran asing daripada makan di restoran Indonesia. Hal ini yang membuat anak cenderung terbiasa dengan budaya barat daripada budaya Indonesia.
Menggunakan produk dalam negeri adalah sangat efektif menumbuhkan jiwa nasionalisme anak. Sehingga muncul penghargaan tersendiri untuk tanah airnya.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan kuliner terbaik di dunia. Jangan sampai disia-siakan kesempatan emas ini! Untuk itu, Mari ajak anak-anak kita berkelana dan berlibur mengeksplor keberagaman hidangan khas Indonesia.
Karena semakin pesatnya arus globalisasi, rasa nasionalisme di kalangan pemuda terkikis secara perlahan namun pasti.
Budaya asing yang tayang di internet kerap dianggap lebih bagus dan viral dibandingkan budaya asli Indonesia. Bahkan, saat ini ada kecenderungan anak suka memakai Bahasa asing dalam berkomunikasi dibandingkan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia.
Sebagai orang tua harus memperkenalkan identitas bangsa indonesia sehingga anak akan lebih mencintai dan mengenal bangsanya sendiri.
9. Mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak
Mengenalkan semangat kepahlawanan adalah seperti mendongeng. Dongeng dapat membangun emosi, imaginasi, mengembangkan logika dan juga pengembangan tata bahasa. Orang tua dapat menceritakan bagaimana jerih payah para pejuang kita dalam mempertahankan bangsa ini.
Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan melalui dongeng sangatlah efektif. Karena mereka adalah calon penerus bangsa Indonesia yang mengalami krisis patriotisme.
10. Mencintai Lagu-Lagu Nasional
Tidak kalah menariknya untuk menumbuhkan patriotieme dan nasionalisme pada anak agar cinta tanah air yaitu melalui lagu.
Dengan menyanyi, anak akn merasa senang, gembira, serta lebih mudah memahami pesan dari lagu. Apalagi jika diiringi dengan musik.
Guru diberikan kebebasan dalam mengembangkan pembelajarannya di sekolah termasuk menciptakan lagu. Dengan lagu, maka cara menumbuhkan patriotisme dan nasionalisme akan lebih efektif pada jiwa anak.
Lagu untuk anak usia dini harus menggunakan kalimat yang sederhana, sehingga mudah diucapkan, dipahami dan dihafalkan. Dan sebaiknya yang bernada riang, karena hal ini akan merangsang perkembangan daya pikir.
Anak yang riang dalam bekerja, akan cepat dalam menghadapi dan memutuskan masalah.
11. Melatih aktif dalam organisasi dan berkompetisi.
Kreativitas anak belajar di luar formal bisa menjadi inisiatif. Anak yang terlibat dalam organisasi, akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.
Anak menjadi pribadi yang berinisiatif tinggi karena dirinya merasa diperlukan oleh organisasi yang diikuti.
Yang terpenting adalah mengajarkannya untuk berani, berpikir kritis, berdiskusi, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukannya.
Menanamkan rasa cinta tanah air dengan kegiatan Pramuka dan pasukan pengibar bendera.
Masih banyak cara yang Menumbuhkann Jiwa Nasionalisme Pada Generasi. Tinggal bagaimana kita memilih dan memilah strategi mana yang tepat untuk Menumbuhkann Jiwa Nasionalisme Pada Generasi bangsa ini.
Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orangtua. Namun, ketika beranjak remaja atau dewasa, menjadi anak yang tidak mengerti nilai-nilai moral dalam kehidupan. Tentu ini menyakitkan!.
Bahagianya, jika anak-anak kita menjadi mengerti nilai-nilai moral dan cita-cita bangsa, Tentu ini membanggakan!.