Banyak para remaja yang tampak malas untuk mengikuti belajar dengan alasan kurang tidur.Tidak seperti kita orang dewasa, anak remaja secara biologis lebih cenderung tidur lebih malam dan bangun lebih siang. oleh karenanya harus ada cara mengatasi remaja malas sekolah.
Kalau anak remaja Anda diharuskan bangun pukul 7 atau 8 pagi untuk pergi sekolah dan belajar, siklus tidur alaminya akan terganggu.
Ia akan tampak malas dan tidak termotivasi, serta menunjukkan tanda-tanda kurang tidur. Untuk mencegahnya, anak Anda perlu tidur pada waktu yang tepat agar dapat mencapai kebutuhan tidur 8 jam per hari.
Beberapa kasus kemunduran atau berkurangnya minat belajar anak pada usia remaja merupakan masalah yang serius. Misalnya saja anak suka bolos sekolah atau berangkat tapi tidak sampai disekolah. bahkan tak jarang yang bermain di PS an dan game. Menyedihkan bukan?
Walaupun hal tersebut terjadi secara umum, namun tetap saja menjadi bahan tanggung jawab orang tua yang sangat berat.
Sebenarnya wajar hal itu terjadi, karena usia remaja sangat mendambakan kebebasan / otonomi pada jiwanya.
Pada akhirnya akan dijadikan pembentukan identitas pada dirinya, sejalan perubahan dirinya yang secara spontan terjadi pada tubuh dan pemikirannya.
Fenomena sikap remaja yang benci atau pun malas sekolah, merupakan masalah yang sangat menyusahkan kita sebagai orang tua. Karena itu orang tua pasti menginginkan ada cara mengatasi remaja yang malas sekolah
Akan tetapi, bagaimana jika sikap anak dipenuhi berbagai emosi yang negatif ? Simak penuturan para ahli berikut;
a. Mendampingi Remaja Malas belajar yang baik
- Mungkin anak Anda lebih menyukai metode belajar model berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) .
Salah satu ahli ( Jerome S Bruner ) mengemukakan, belajar adalah bagaimana anak didik memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif.
Karena sikap ingin tahu yang begitu besar (tinggi), dan tidak ada teman atau pun orang lain yang mendampingi, akhirnya timbul dalam karakter anak rasa tidak puas.
Karena itulah anak mengekspresikan dalam sikap yang negatif, karena tidak puas atas apa yang dia dapatkan.
Jika demikian, Anda bisa mendampinginya dengan memberikan artikulasi (tindakan yang bertujuan untuk membimbing dan mengetahui daya serap anak didik ).
Anda bisa mengajarkannya membuat grafik atau mind map.
- Ingin tahu (curiosity)
Pernahkah Anda menemui beberapa kali anak Anda menunjukkan sikap ingin tahu, tapi Anda kurang memberikan kesan positif ?
Jika hal itu terjadi, maka Anda sudah turut serta mengkontribusikan kemalasan anak untuk sekolah. Memberikan kesan dan respon pada anak adalah penting untuk terus mengembangkan semangat belajar dan sekolahnya.
Kita menginginkan anak yang bisa mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau ketrampilan berpikir , maka harus ada pendekatan pengembangan dimensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
Jika anak percaya diri lebih mudah menerima pelajaran, maka ia akan menggunakan strategi belajar yang Anda ajarkan di kemudian hari.
Akan tetapi pekerjaan rumah, tugas kerja kelompok di sekolah, ujian juga bisa menjadi faktor pemicu remaja benci sekolah. Ajarkan anak Anda tentang membuat prioritas, mengatur waktu, dan menyusun rencana agar tidak kewalahan.
b. Telusuri penyebab Remaja Malas Belajar
Cara ataupun tips untuk mengatasi remaja malas sekolah adalah masalah umum dikalangan orang tua. Anda harus mencari tahu penyebab remaja benci sekolah, seperti terlalu banyak PR, terjadi bullying, takut dengan ujian, dan lainnya.
Anda bisa bertanya pada guru di sekolah untuk mengetahui faktor penyebabnya, karena guru adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama mereka di sana. Guru memang sibuk, namun Anda harus jadwalkan waktu untuk bertemu atau berbicara melalui telepon.
C. Cari tahu penyebab Remaja Malas Belajar di rumah
Mungkin secara tidak sadar, Anda terlibat berkontribusi menciptakan masalah remaja benci sekolah. Misalnya, Anda sangat menekan anak Anda untuk berprestasi, tetapi Anda tidak membicarakan hal yang ia sukai selain sekolah, Anda selalu menasehati tentang pentingnya sekolah, dan Anda sendiri tidak mendengarkan apa yang ia alami di sekolah secara seksama.
Berikan perhatian penuh saat ia mengutarakan isi hatinya, pahami perasaannya, dan jangan memotong saat ia bicara. Anak Anda pasti memiliki minat/ hobi. Selain cerita pengalamannya dalam proses belajar di sekolah, Anda juga bisa bertanya mengenai hobinya juga.
d. Hargai semua prestasi-prestasinya
Orang tua sering mengkritik dan lupa untuk menghargai prestasi yang kecil sekalipun, akibatnya anak merasa tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya.
Daripada Anda hanya fokus dengan ranking di sekolah, dukunglah usaha mereka untuk mencapainya. Jika ia menunjukkan kemajuan, kemukakan apresiasi Anda. Karena apresiasi dapat mengembangkan motivasi belajar pada anak.
e. Kurangi waktu belajar di luar sekolah
Banyak orang tua merasa performa anaknya kurang baik di sekolah, kemudian ia harus belajar lagi di luar sekolah. Seperti mengikuti program les, ekstrakurikuler, dan juga bimbingan belajar. Mungkin inipun bisa jadi faktor pemicu remaja benci sekolah, mungkin karena ia kelelahan yang berdampak pada suasana hatinya.
Jangan paksa masa mudanya untuk belajar saja. Remaja juga butuh waktu untuk berpikir, eksplorasi, dan berangan-angan untuk meraih mimpi. Dalam hal ini cita-cita tentunya.
Yang perlu diingat adalah bahwa apa pun keadaan remaja benci sekolah, masih ada harapan untuk memperbaikinya. Ketahuilah bahwa perubahan tidak terjadi dalam waktu singkat, dan itupun diperlukan usaha yang keras.
Dorongan, dukungan, ber-empati, dan didengar oleh orang tua adalah sangat perlu. Beberapa faktor anak benci pergi ke sekolah :
1. Malas Belajar Karena gaya guru mengajar
Kalau bosan adalah sumber utama masalahnya, bisa jadi anak bosan terhadap sebagian pelajarannya, gaya mengajar gurunya, atau sekedar bosan karena jenuh dengan rutinitas di sekolah sehari-hari.
Gali masalahnya dan cari solusinya. seandainya gaya guru dalam mengajar adalah penyebabnya, bisa dibicarakan dengan kepala sekolah.
Bila anak merasa bosan dengan rutinitas sekolah sehari-hari, ajak dia mengikuti kegiatan lain, misalnya belajar musik, olahraga berorganisasi, dan lain-lain.
2. Penindasan di Sekolah { bullying }
Ini adalah masalah yang paling umum penyebab anak-anak menolak/benci untuk pergi ke sekolah. Lebih parah lagi, anak-anak sering enggan dan takut bercerita kepada kita.
Untuk itulah sebagai orangtua, hal yang paling penting adalah menjalin komunikasi dengan anak Anda. Ajaklah dia untuk bicara membuka diri dalam berbagi masalah yang dihadapi.
Jika Anda berhasil mengetahuinya, berbicaralah dengan gurunya. Bila masalah telah diidentifikasi sebagai masalah utama, tinggal bagaimana tindakan dari pihak sekolah. Guru yang baik akan memiliki solusi untuk menangani kasus-kasus penindasan di sekolah.
3. Cara Mengatasi Malas Sekolah Karena Merasa Kurang dikenal
Beberapa ciri/sikap pada masalah yang satu ini sangatlah mudah untuk dianalisa. Anak tampak lebih menyendiri, banyak diam, kurang ceria, bahkan kadang mudah tersinggung dan seterusnya. Makan sendirian di kantin, menghindar pada teman-temannya, duduk menyendiri di perpustakaan, serta jarang bergargumen. Tumbuhkan minat bersosialisasi, dan rasa percaya dirinya.
Juga coba masukkan anak ke kegiatan ekstra kurikuler dalam kelompok yang lebih kecil dengan minat dan bakat yang sama.
4. mengatasi remaja malas sekolah karena Stres
Hampir setiap orang tua memasukkan anaknya pada sekolah yang memiliki sistem kompetitif dengan harapan anak-anak mereka mencapai nilai sangat baik di bidang akademiknya.
Padahal yang perlu digaris bawahi bahwa setiap anak adalah berbeda. Sebagian anak tidak dapat mengendalikan stres yang berlebihan. Sedangkan harapan orang tua terus membebani mereka dan akhirnya membuat mereka benci untuk bersekolah.
5. Remaja Malas Belajar sekolah karena kurang antusias
Anak Anda tertinggal dalam beberapa pelajarannya? Apabila Anda menemukan pada diri anak Anda kesulitan menangkap pelajaran atau anak Anda merasa bahwa pelajaran yang diberkan terlalu cepat baginya, maka bicaralah dengan gurunya.
Dampingi pada anak Anda untuk membantu mereka belajar di rumah. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat.